Suatu saat Oscar Wilde pernah berkata "tindakan kebaikan, sekecil apapun itu, jauh lebih baik daripada niat baik terbagus sekalipun".
Tuhan memang menghitung niat baik kita. Karena jika seseorang memiliki niat baik, tinggal masalah waktu saja dia akan mewujudkannya. Namun bagi anda yang ingin melihat dunia berubah menjadi lebih baik, kenapa harus menunggu? Anda bisa melakukan perubahan dunia itu sekarang juga, dengan cara melakukan kebaikan-kebaikan kecil.
Tahukan anda, bahwa tindakan kebaikan yang anda lakukan, akan memberikan dampak yang positif bagi orang lain. Senyuman anda pada orang yang anda temui di jalan bisa jadi akan mencerahkan hari orang tersebut. Menahan pintu agar tetap terbuka sampai orang di belakang anda masuk, bisa jadi membuat hati orang tersebut lebih senang.
Tidak dibutuhkan waktu yang terlalu banyak dan energi berlebih untuk terus menjaga dan melakukan tindakan kebaikan ini. Seberapa sibuknyapun kamu, tentu kamu masih bisa mengaplikasikan tindakan kebaikan seperti ini.
Misal ketika pesanan makanan anda di restoran datang, sampaikanlah terima kasih secara tulus kepada si pelayan. Bisa jadi senyuman dan terima kasih yang anda sampaikan itu merupakan energi yang ia butuhkan untuk menjalani hari.
Random Act of Kindness atau tindakan kebaikan yang acak adalah sebuah cara agar orang membiasakan untuk memberikan energi positif kepada lingkungan sekitar. Kita manusia adalah makhluk yang tentu melakukan interaksi dengan lingkungan sekitar kita. kita bukan makhluk individualis. Dan karena kita makhluk sosial, energi yang kita bawa, entah itu energi positif atau negatif, tentu akan mewarnai sekitar kita.
Coba sekarang jika kamu melakukan tindakan kebaikan, mintalah imbalan. Wah, kalau gitu pamrih dong. Tidak mengapa, karena imbalan yang kamu minta adalah agar orang yang anda tolong mau berbuat baik ke 3orang lainnya, sekecil apapun perbuatan baik dan pertolongan itu. Dengan demikian, anda tidak hanya baik sendirian, tapi anda mengajak orang lain ikut baik juga.
Dan bukankah kita diminta oleh Tuhan kita untuk mendakwah ajaran Nya walau hanya dengan menyampaikan satu ayat? Dan bukankah diantara ayat Nya terdapat anjuran untuk berbuat kebaikan kepada sesama? Dan bukankah Tuhan akan mengganjar niat baik seseorang? Coba bayangkan, sekedar niat saja ada anjurannya, apalagi pula sebuah tindakan baik.
Jangan tunggu jatuh sakit, jika sekarang dikala sehat kita bisa berbuat baik. Jangan tunggu kita tua, jika kita selagi muda sudah bisa menyebar kebaikan. Jangan tunggu kita susah, jika sekarang masih lowong sudah bisa beramal bajik. Semoga cerita motivasi dan inspirasi ini bisa menggerakan kamu untuk mulai mengaplikasikan Random Act of Kindness. Lihat dan saksikan perubahan ke arah kebaikan yang anda buat.
Cerita Motivasi dan Inspirasi Kehidupan tentang Kekuatan Kata | Kisah Raja Ashoka
Wednesday, August 19, 2015
Pikiran adalah hal yang luar biasa. Pemikiran bisa menentukan perilaku seseorang. Sukses tidaknya kehidupan seseorang sebagian besar tergantung dari apa yang ia pikirkan dan bagaimana ia memikirkan kejadian di sekitar. Dan sebuah pemikiran memiliki makanan, ia butuh gizi.
Gizi dari sebuah pemikiran seringkali adalah kata-kata dari lingkungan sekitar. Seorang anak yang berkali disemangati ibunya dengan ucapan sederhana "kamu bisa" secara terus menerus akan membentuk sikap mental tangguh pada diri si anak. Sebaliknya, jika yang ditanam dalam pikiran si anak adalah "anak nakal, susah banget di atur", maka yang masuk ke alam bawah sadar si anak jugalah demikian.
Begitu kuatnya kekuatan kata-kata dalam menentukan pemikiran seseorang, sampai-sampai seorang raja besar dari India termenung dan berubah sikapnya. Alkisah di suatu kerjaan bernama Kalingga, hiduplah seorang raja bernama Ashoka. Raja Ashoka adalah raja yang sangat kuat dan senang berperang. Suatu hari, setelah menjalani perang yang besar, Raja Ashoka berhasil memenangi perang tersebut. Dengan penuh sukacita, raja Ashoka menyampaikan suaut pengumuman. Dengan penuh keyakinan dan tanpa keraguan, raja berujar "Barang siapa memiliki keinginan, mengantrilah. Akan ku kabulkan permintaanmu".
Rakyat pun berbondong-bondong mengantri. Bagaikan dewa, raja mengabulkan semua permintaan rakyatnya. Hartanya begitu banyak sehingga tak habis untuk dibagikan. Kekuasaannya begitu besar hingga hampir tak ada satupun permintaan yang tidak bisa ia kabulkan. Sang raja bagaikan manusia setengah dewa. Sampai akhirnya antrian orang yang meminta hampir habis. Kini yang ada dihadapan sang raja adalah seorang nenek. Nenek yang tua lagi renta. Badannya kurus, kulitnya keriput. Matanya cekung ke dalam. Tulang pipinya menonjol sekali. Tapi yang paling menarik perhatian adalah sorot mata si nenek, matanya abu-abu, namun sorotan matanya sangat tajam.
Melihat kondisi sang nenek tua, raja dengan iba bertanya "Oh ibu! Mengapa anda tidak meminta seseorang dari keluarga anda untuk mewakili mu? Apa yang kamu inginkan wahai ibu
Gizi dari sebuah pemikiran seringkali adalah kata-kata dari lingkungan sekitar. Seorang anak yang berkali disemangati ibunya dengan ucapan sederhana "kamu bisa" secara terus menerus akan membentuk sikap mental tangguh pada diri si anak. Sebaliknya, jika yang ditanam dalam pikiran si anak adalah "anak nakal, susah banget di atur", maka yang masuk ke alam bawah sadar si anak jugalah demikian.
Begitu kuatnya kekuatan kata-kata dalam menentukan pemikiran seseorang, sampai-sampai seorang raja besar dari India termenung dan berubah sikapnya. Alkisah di suatu kerjaan bernama Kalingga, hiduplah seorang raja bernama Ashoka. Raja Ashoka adalah raja yang sangat kuat dan senang berperang. Suatu hari, setelah menjalani perang yang besar, Raja Ashoka berhasil memenangi perang tersebut. Dengan penuh sukacita, raja Ashoka menyampaikan suaut pengumuman. Dengan penuh keyakinan dan tanpa keraguan, raja berujar "Barang siapa memiliki keinginan, mengantrilah. Akan ku kabulkan permintaanmu".
Rakyat pun berbondong-bondong mengantri. Bagaikan dewa, raja mengabulkan semua permintaan rakyatnya. Hartanya begitu banyak sehingga tak habis untuk dibagikan. Kekuasaannya begitu besar hingga hampir tak ada satupun permintaan yang tidak bisa ia kabulkan. Sang raja bagaikan manusia setengah dewa. Sampai akhirnya antrian orang yang meminta hampir habis. Kini yang ada dihadapan sang raja adalah seorang nenek. Nenek yang tua lagi renta. Badannya kurus, kulitnya keriput. Matanya cekung ke dalam. Tulang pipinya menonjol sekali. Tapi yang paling menarik perhatian adalah sorot mata si nenek, matanya abu-abu, namun sorotan matanya sangat tajam.
Melihat kondisi sang nenek tua, raja dengan iba bertanya "Oh ibu! Mengapa anda tidak meminta seseorang dari keluarga anda untuk mewakili mu? Apa yang kamu inginkan wahai ibu
Bahkan, dia tidak mampu berjalan dengan baik. Dia mengambil dukungannya dengan tongkat tidak merata. Melihat kondisi menyedihkan, raja merasa kasihan padanya dan sangat sopan bertanya! , ' Oh, ibu! Mengapa Anda tidak meminta seseorang dari keluarga Anda, untuk datang dan mengumpulkan hal yang Anda inginkan? Apa yang Anda inginkan?"
Wanita itu menengadah menatap raja, tajam. Lalu ia berkata "pertama, Apakah benar kamu akan mengabulkan apa yang saya minta nanti?".
Raja kagum dengan ekspresi sang nenek. Dengan mantap, sang raja menjawab "Saya berjanji, apapun yang kau inginkan, aku akan kabulkan. Aku akan hadirkan untukmu. Ini adalah kata seorang raja. Percayalah padaku. Ungkapkan keinginanmu!"
Sang nenek memandang wajah sang raja, kemudia berkata, " Yang mulia, yang perkasa. Aku punya tiga anak laki-laki. Semua anak saya tewas dalam pertempuran yang baru saja raja pimpin. Jika kau mampu, tolong, kembalikan ketiga anak lelaki saya. Saya tidak menginginkan sesuatu apapun, kecuali anak-anak saya!".
Raja terhenyak. Ia diam sejenak. Lalu dia mencoba menawar keinginan sang wanita tua tersebut. Apakah ia ada keinginan yang lain. Tapi si nenek justru menjadi berang dan marah. "Wahai Raja, mengapa kau membuat janji yang tak bisa kau penuhi? Anda tidak boleh merebut hak milik orang lain. Yang bahkan tidak bisa kau wujudkan. Jika kau tidak mampu memenuhi janji, lebih baik kau tidak membuat janji apapun ke orang lain". Setelah terengah-engah melepaskan kekesalannya, sang nenekpun membalik badan dan berjalan pulang dengan sedih.
Sosok sang nenek tua sudah menghilang, tapi kata-kata yang diucapkan sang nenek begitu membekas dalam hati sang raja. suaranya menggema di telinga sang raja setiap detik. Dia tertegun tak bergarak beberapa saat. Ia merasa tidak berdaya, sangat tak berdaya. Semua kesombongan yang ia umbarkan sebelumnya runtuh seketika.
Kejadian itu ternyata menjadi titik balik bagi raja Ashoka. Setelah insiden tersebut, raja Ashoka menjadi semakin taat memegang keyakinan agamanya. Perubahan bear terjadi dalam dirinya. Muncullah rasa kasih sayang yang dalam dari diri sang raja. Sang raja berubah dari Ashoka sang penakluk menjadi Ashoka yang penuh cinta kasih.
Sungguh luar biasa kekuatan kata-kata. Dia bisa merubah pola pikir seseorang. Tidak cuma pola pikir bahkan juga jalan hidup dari seorang raja besar. Cerita motivasi dan inspirasi dari raja Ashoka ini sebaiknya menjadi pelajaran bagi kita semua. Jangan remehkan kata-kata yang keluar dari mulut anda. Karena kata-kata dapat merubah nasib dan pikiran seseorang.
Kata Motivasi Islami dari Ustad Yusuf Mansur Agar Tidak Terhalang Rezeki dari Allah
Tuesday, August 18, 2015
Miliki hati yang menolak maksiat, minimal gak senang dengan yang namanya maksiat. Usahakan bisa berusaha untuk menghalangi maksiat. Apalagi kalau punya daya untuk menghalangi maksiat. Bukan apa-apa, maksiat ini bisa berefek ke banyak hal. Maksiat bisa berpengaruh ke rizki dan doa yang kita panjatkan. Maksiat bisa menghalangi ijabahnya doa dan lancar serta berkahnya rizki yang kita terima. Simak pembahasan berikut untuk lebih jelasnya.
Kita bisa mulai menghalangi maksiat ini dari hal yang sederhana. Kita lihat saja, di televisi banyak acara yang mengumbar aurat dan kesia-siaan, judi bertebaran bahkan sampai ke dunia online, bar diskotik masih banyak yang buka. Jika tangan tidak punya daya untuk mencegah, minimal kita doakan lah agar situasi menjadi lebih baik.
Jangan sampai diri ini menjadi lebih permisif. Hati ini santai aja melihat ada yang mengumbar aurat, bahkan naudzubillah, menikmatinya. Belum lagi yang mabok, zina, korupsi. Memang Allah maha pemaaf. Tapi ya hati kan minimal ngerasa gak suka dengan maksiat seperti itu. Mungkin kita belum secara sempurna menjauhi itu semua, tapi ya jangan permisif dan bahkan menjelakan mereka yang berusaha menjaga diri.
Jika diri kita menjadi permisif, maka kejadian deh apa rasulullah khawatirin. Apakah itu yang rosul khawatirkan? Adalah ketika kita berdo'a, tidak kunjung dikabulkan Allah. Ketika tahu-tahu kesusahan dihadirkan Allah. Ketika rezeki kita begitu saja menjadi seret.
Kita mungkin bukan pelaku dosa tersebut. Bukan pula penikmatnya. Bukan penikmat tayangan TV yang kacau, bukan pula penjudi, pezina, dan pemabok. Tapi kita cuek aja tuh ama maksiat seperti itu, ya maka kita juga akan kena azab itu. Sungguh akan datang satu masa, dimana yang kena azab bukan hanya yang berdosa diantara kalian, seperti orang yang kena asapnya azab.
Kalau kita sudah sepakat untuk mengusahakan menanggulangi maksiat itu, kini kita perlu pikirkan cara yang pas. Nah, cara yang pas ini tentu bukanlah dengan tindakan yang anarkis. Tau-tau datang ke sana, terus menghancurkan kanan kiri. itu juga tidak arif, tidak bijak.
Dari artikel motivasi islami untuk menjauhi maksiat ini, kita diajak untuk memiliki hati yang menolak maksiat. Jangan biarkan diri kita membiarkannya dan bahkan menikmatinya. Jika kita ada kuasa dengan tangan (kekuasaan) untuk mencegahnya, maka gunakan cara yang santun. Lakukan pendekatan, beri pendidikan, dan beritahu dengan cara-cara yang baik. Hal itu akan memotivasi banyak orang untuk hidup secara lebih islami.
Kita bisa selamatkan anak-anak kita, keluarga kita, serta keluarga-keluarga yang ada di Indonesia dari maksiat, dengan cara yang baik. Dengan memberikan pencerahan, pendidikan, dan nasihat. Jangan dahulukan kekerasan. Cara-cara kekerasan justru mendemotivasi kebanyakan orang untuk hidup dengan cara islam.
Dahulukan cara yang elegan dalam pencegahan maksiat. Sudah tau nih ada tayangan TV yang kacau dan penuh kesia-siaan, jangan cuek. Lakukan dialog dengan anak, bahwa hal tersebut tidak baik dijadikan tontonan. Karena kalau keseringan jadi tontonan, lama-lama jadi tuntunan.
Kalau kita maksiat pakai mata yang dikasih oleh Allah, apa gak malu kita ama Beliau? Memang ap tujuan Allah ngasih mata ke kita? Apakah Allah ridho kalau mata yang diberi oleh Nya dipakai untuk melihat aurat yang diumbar kemana-mana. Apa kita tidak kasihan dengan mereka. Jika dialog yang penuh dengan kata motivasi islami ini dilakukan dengan lancar, maka insya Allah hati anak kita akan tergerak.
Setelah itu, coba bujuk anak kita agar termotivasi mendoakan orang-orang tersebut. Jangan kita membenci orangnya. Karena bisa jadi mereka yang membuka aurat dan bermaksiat itu tidak tahu dan tidak ada yang memberi tahu. Kita doakan juga orang-orang yang masih menonton acara seperti itu agar mendapat hidayah dan termotivasi secara islami untuk menjauhi maksiat. Aktiflah berdakwah dengan cara yang tepat dan santun. Iringi dakwah kita dengan menyampaikan kata motivasi islami yang baik dan contoh yang nyata.
Terkadang memang ada maksiat yang ga perlu dikompromiin. Misalnya saja bahaya narkoba. Yang ini speed nya perlu ditambah. Jangan sampai karena telat bergerak, ada anak-anak bangsa yang kehilangan nyawanya sia-sia.
Dakwah memang harus cantik, yang memikat simpati dan hati. Namun jangan lembek apalagi lemah hingga gampang diinjek-injek. Iringkan bersama ketaatan pada syariat dan kesesuaian dengan akhlak yang rosul contohkan. Jangan termakan dengan kalimat berbahaya seperti "yang penting hatinya yang dijilbabin, ga perlu kepala dijilbabin". Sekilas memang terlihat indah, tapi sayangnya salah.
"Buat apa sholat kalau korupsi?!". " Lebih baik ga islam, ga bertuhan, tapi gak merugikan orang lain". Ucapan seperti ini bahaya. Pandangan yang keliru ini perlu diluruskan. Mentalitas yang harus dibangun bukanlah mentalitas "atau", tapi seharusnya mentalitas "dan".
Bukan jilbab fisik atau jilbab hati, tapi jilbab fisik dan hati. Bukan sholat atau tidak korupsi, tapi sholat dan tidak korupsi. Bukan islam atau santun, tapi islam dan juga santun. Ini baru bener. Mari kita berdoa pada Allah, semoga kita didekatkan dengan amal sholeh dan dijauhkan dari maksiat. Biar tidak terhalang rezeki dan berkah Allah atas diri kita.
Salam Doa!
Kata-kata motivasi islami Yusuf Mansur
Kata Motivasi Islami: Cara Menghalangi Maksiat
hindarilah maksiat |
Jangan sampai diri ini menjadi lebih permisif. Hati ini santai aja melihat ada yang mengumbar aurat, bahkan naudzubillah, menikmatinya. Belum lagi yang mabok, zina, korupsi. Memang Allah maha pemaaf. Tapi ya hati kan minimal ngerasa gak suka dengan maksiat seperti itu. Mungkin kita belum secara sempurna menjauhi itu semua, tapi ya jangan permisif dan bahkan menjelakan mereka yang berusaha menjaga diri.
Jika diri kita menjadi permisif, maka kejadian deh apa rasulullah khawatirin. Apakah itu yang rosul khawatirkan? Adalah ketika kita berdo'a, tidak kunjung dikabulkan Allah. Ketika tahu-tahu kesusahan dihadirkan Allah. Ketika rezeki kita begitu saja menjadi seret.
Kita mungkin bukan pelaku dosa tersebut. Bukan pula penikmatnya. Bukan penikmat tayangan TV yang kacau, bukan pula penjudi, pezina, dan pemabok. Tapi kita cuek aja tuh ama maksiat seperti itu, ya maka kita juga akan kena azab itu. Sungguh akan datang satu masa, dimana yang kena azab bukan hanya yang berdosa diantara kalian, seperti orang yang kena asapnya azab.
Kata Motivasi Islami: Cara Menanggulangi Maksiat
Tanggulangilah maksiat |
Dari artikel motivasi islami untuk menjauhi maksiat ini, kita diajak untuk memiliki hati yang menolak maksiat. Jangan biarkan diri kita membiarkannya dan bahkan menikmatinya. Jika kita ada kuasa dengan tangan (kekuasaan) untuk mencegahnya, maka gunakan cara yang santun. Lakukan pendekatan, beri pendidikan, dan beritahu dengan cara-cara yang baik. Hal itu akan memotivasi banyak orang untuk hidup secara lebih islami.
Kita bisa selamatkan anak-anak kita, keluarga kita, serta keluarga-keluarga yang ada di Indonesia dari maksiat, dengan cara yang baik. Dengan memberikan pencerahan, pendidikan, dan nasihat. Jangan dahulukan kekerasan. Cara-cara kekerasan justru mendemotivasi kebanyakan orang untuk hidup dengan cara islam.
Dahulukan cara yang elegan dalam pencegahan maksiat. Sudah tau nih ada tayangan TV yang kacau dan penuh kesia-siaan, jangan cuek. Lakukan dialog dengan anak, bahwa hal tersebut tidak baik dijadikan tontonan. Karena kalau keseringan jadi tontonan, lama-lama jadi tuntunan.
Kata Motivasi Islami: Ingat, Diri Ini Siapa yang Menciptakan?
Ingat tentang ciptaan Tuhan |
Setelah itu, coba bujuk anak kita agar termotivasi mendoakan orang-orang tersebut. Jangan kita membenci orangnya. Karena bisa jadi mereka yang membuka aurat dan bermaksiat itu tidak tahu dan tidak ada yang memberi tahu. Kita doakan juga orang-orang yang masih menonton acara seperti itu agar mendapat hidayah dan termotivasi secara islami untuk menjauhi maksiat. Aktiflah berdakwah dengan cara yang tepat dan santun. Iringi dakwah kita dengan menyampaikan kata motivasi islami yang baik dan contoh yang nyata.
Terkadang memang ada maksiat yang ga perlu dikompromiin. Misalnya saja bahaya narkoba. Yang ini speed nya perlu ditambah. Jangan sampai karena telat bergerak, ada anak-anak bangsa yang kehilangan nyawanya sia-sia.
Kata Motivasi Islami: Jangan Sampai Sesat Pikir
Jadilah muslim yang cerdas (Mehdi Hassan) |
"Buat apa sholat kalau korupsi?!". " Lebih baik ga islam, ga bertuhan, tapi gak merugikan orang lain". Ucapan seperti ini bahaya. Pandangan yang keliru ini perlu diluruskan. Mentalitas yang harus dibangun bukanlah mentalitas "atau", tapi seharusnya mentalitas "dan".
Bukan jilbab fisik atau jilbab hati, tapi jilbab fisik dan hati. Bukan sholat atau tidak korupsi, tapi sholat dan tidak korupsi. Bukan islam atau santun, tapi islam dan juga santun. Ini baru bener. Mari kita berdoa pada Allah, semoga kita didekatkan dengan amal sholeh dan dijauhkan dari maksiat. Biar tidak terhalang rezeki dan berkah Allah atas diri kita.
Salam Doa!
Subscribe to:
Posts (Atom)